Jumat, 15 Oktober 2010

Mainkan Peranmu

dasar kau keong racun .. baru kenal eh ngajak tidur .. ngomong ga sopan santun .. kau anggap aku ayam kampung .. kau goda diriku .. kau colek diriku .. eh aku takut sekali .. tanpa basa basi kau ngajak hepy-hepy
*
sory sory sory jack, jangan remehkan aku .. sory sory sory bang, ku bukan cewek murahan
Adem bener, nyanyi keong racun sambil ngliatin wajah cakepnya si sinta. wih wih wih wih .. cuaca dalem ati ama cuaca di luar jadi klop, sama-sama cerah terang benderang. Alhamdulillah
Sialan juga si sinta ama jojo, cuman modal lipsync trus taruh di youtube bisa jadi artis ibukota plus dapat tawaran kontrak. Gila ! Tapi emang mereka cantik juga sih, terutama si sinta yang [ menurut saya ] ga lebay alias anggun ( ga tau aslinya juga ding ). Rejeki emang kadang ga bisa ditebak, tapi bagaimanapun tanpa tindakan tidak akan ada yang namanya hasil. Tanpa youtube jojo sinta mungkin ga bakalan seperti sekarang, tanpa bantuan orang-orang yang sibuk membicarakan mereka mungkin juga ga bakalan ada yang mau nawarin mereka kontrak. Jadi inget ama perkataan seorang kepala desa tempat om bekerja, “ saya tidak ingin menutup rejeki orang !”. Dan kalau perkataan kepala desa itu benar, bisa dibilang rejeki itu seperti air yang mengalir dengan kita lah sebagai salurannya. Ya ya ya .. mungkin ada benarnya, karena semua yang terjadi di dunia ini kan berbentuk siklus. Kalau di pelajaran SD dulu kan ada silkus perjalanan air dari hujan sampai ke laut dan balik lagi jadi awan. Kalau rejeki mungkin bisa dicontohkan seperti ini, petani jual hasil taninya ke pedagang dapat duit, pedagang dapat duit dari pembelinya, duit dari pedagang buat bayar sopirnya, sopirnya bayar pajak ke pemerintah, pemerintah kasih bantuan subsidi pupuk ke petani. Contohnya seperti itu aja ah, satu garis lurus dengan sedikit variabel tanpa ada percabangan, capek tau. Nah kalo dari contoh tadi siklus terputus di pemerintah yang tidak memberi subsidi pupuk ke petani tentunya akibatnya bisa bermacam-macam. Satu contoh akibat yang terjadi adalah tidak ada yang mau jadi petani lagi lebih beralih ke sektor industri atau yang lain, padahal negara ini kan terkenal akan pertaniannya. Dan kalau itu terjadi kita bakalan jadi negeri pengimpor bahan makanan padahal sektor industri atau yang lain pun masih kalah dengan negara yang lain. Ato kayak sekarang ada wacana untuk pengurangan konsumsi beras dari pemerintah, rakyat Indonesia terlalu banyak makan nasi katanya. Lha dikiranya kita ini ayam pa, tiap jam makan terus ? Kalo emang kita ini surplus padi, tapi kenyataan di lapangan kok banyak sawah yang diubah jadi perumahan ya ? Balik ke masalah siklus yang terputus, sebenernya imbas dari mampetnya saluran ini bukan cuman petani saja yang merasakan, tapi kita semua ikut menikmati imbasnya. Tolong jangan jadi penyumbat saluran
PCB
Sebenernya ini nih yang pengen dibahas, kalau rejeki itu seperti air yang mengalir di saluran jadi inget lagi ama pelajaran elektronika. Kalau yang tadi air maka sekarang adalah arus, arus yang mengalir dalam sebuah peralatan elektronika yang dimulai dari papan PCB. Kalau ada yang belum pernah liat PCB bisa liat di gambar ilustrasi yang saya kasih, saya baik kan ? hehe .. Di papan PCB itu ternyata berisi berbagai macam komponen elektronika yang aneh-aneh bentuk serta fungsinya. Yang ahli elektronika harus membantu saya, tapi saya coba beri contoh sedikit. Ada yang namanya resistor ( penghambat ), digunakan untuk mengatur jumlah arus yang akan dilewatkan sesuai besar kecil arus yang dibutuhkan. Kapasitor, sebagai penyimpan muatan listrik dan menyalurkan sekaligus sebagai filter. Dioda, yang bisa digunakan untuk menyearahkan arus, mengubah frekuensi tinggi ke rendah atau puntuk pembatas tegangan. Ada juga dioda LED yang digunakan untuk indikator atau bisa juga bisa untuk display. Transformator atau trafo, digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC. Transistor, yang bisa sebagai switch otomatis ataupun penguat tegangan dan arus. IC, kumpulan berbagai rangkaian elektronik yang dikemas dalam satu kemasan kecil. Dan sebenernya masih banyak lagi macam-macam komponenl elektronika, berhubung keterbatasan pengetahuan dan males ngetiknya segitu dulu cukup lah. Karena sebenernya, semua di atas itu adalah sebagai gambaran saja. Gambaran, bahwa kita sebagai komunitas bisa dianalogikan sebagai sebagai sebuah alat elektronika entah itu radio yang bisa mengeluarkan output suara berisi hiburan dan informasi , atau ricecooker dengan output pengolah makanan bagi komunitas yang lain atau alat elektronika lainnya dengan fungsi dan tujuan tertentu. Dan masing-masing individu dianalogikan sebagai komponen-komponennya, ya komponen elektronika itu tadi. Ada yang menghambat, ada yang menyimpan, ada yang menyalurkan, ada yang menyearahkan, ada yang memperbanyak, ada yang memperkuat. Bermacam-macam ! Apa peranmu, mainkan dengan baik ! Dunia ini panggung sandiwara
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengingatkan diri sebagai komponen masyarakat, berfungsilah dan terhubung dengan yang lain ! Kalau berperan baik baiklah ! kalau berperan jahat jahatlah ! Juga sebagai renungan diri ternyata selama ini benci sama orang jelek dan jahat itu ga sepenuhnya berguna dan buang-buang energi. Orang jahat juga dibutuhkan dalam rencana besar sang Bijak ( ambil istilah ini dari temen SMU Ayu Wulandari ), bagaimana sebuah film sekaliber Hollywood sekalipun bisa keliatan hebat dan enak ditonton kalo tidak ada peran antagonis ? And for me, be bad is great :p . Dan kalau berpikir telah jadi orang baik, coba dicek sekali lagi
Semoga rahmat untuk kita semua